Di bagian ini, saya akan membahas anatomi dari lensa kamera. lensa memang bagian yang terpisah dari kamera, namun pada saat penggunaan, kita pasti tidak bisa mengenyampingkan peran pentingnya dalam kegiatan fotografi. seperti apa penjelasannya, kita simak gambar berikut:
Fitur yang pertama adalah filter threads, fitur ini berfungsi sebagai penyangga filter untuk lensa. Misalnya kamu mau pake filter UV atau filter ND, nah alat ini berfungsi untuk memasang filter tersebut.
Ke dua adalah focus ring, fitur ini berfungsi sebagai pengatur fokus lensa. Jadi pas kamu lagi motret dan menggunakan mode manual, focus ring lah yang kamu gunakan untuk mengatur jarak fokus lensa.
Ke tiga adalah distance scale, fitur ini adalah indikator seberapa besar jarak jangkau fokus pada lensa kamu. Ini biasanya fotografer sering ga terlalu peduli, jadi ga perlu dibahas detil ya.
Ke empat, focal length ring, fitur ini berfungsi mengatur jarak focal lensa. Sederhananya, fitur ini berfungsi untuk fasilitas zoom in dan zoom out pada lensa.
Ke lima, focal length indicator, fitur ini berfungsi sebagai indikator atau penunjuk ukuran jarak focal lensa. Nah, gambar lensa di atas angkanya adalah 70, 100, 135 dan 200, biasanya para fotografer menyebut lensa ini lensa 70-200.
Ke enam, tripod mount, fitur ini biasanya terdapat di lensa-lensa yang relatif berat dan besar. Fitur yang menghubungkan antara tripod dengan lensa. Biasanya memang tripod untuk alat penyangga kamera, namun pada lensa-lensa berat karena dikhawatirkan kamera tidak bisa menahan beratnya lensa, maka tripod digunakan untuk menyangga lensa.
Ke tujuh, lens mount, fitur ini berfungsi untuk menghubungkan lensa dengan bodi kamera.
Untuk kali ini, saya akan jelaskan fungsi LCD sebagai monitor pemberi info fotografer mengenai penyetelan kamera.
Pertama adalah shutter speed, ini adalah fitur untuk indikator penyetelan kecepatan shutter kamera kamu.
Ke dua, aperture, ini juga fitur untuk indikator penyetelan diafragma pada kamera kamu.
Ke tiga, Iso, sama ini juga fitur untuk indikator penyetelan indikator iso pada kamera kamu.
Ke empat, shooting mode, ini adalah fitur untuk indikator setelan mode kamera, kamu pake P atau pake M atau pake S/Tv.
Ke lima, exposure control, ini adalah fitur indikator untuk memberi tahu fotografer bahwa si objek yang akan dia foto terlalu terang atau terlalu gelap. Dengan kata lain, fitur ini bisa membantu fotografer untuk menentukan setelan kamera sebelum memotret objek.
Kali ini, di tulisan yang ke dua mengenai anatomi kamera fotografi dengan jenis dslr, akan dijelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami anatomi atau diagram pada kamera.
Ke dua, adalah tombol delete, sesuai namanya, tombol ini berfungsi untuk menghapus data atau foto yang tersimpan dalam memory card. Fitur ini punya variasi, kamu bisa menghapus foto secara satuan atau semuanya. Jadi kalau kamu tidak suka atau kurang puas sama hasil foto kamu, nah melalui fitur ini, kamu bisa hapus foto tersebut.Fitur pertama adalah image playback button, fitur ini berguna untuk menghidupkan lcd kamera dengan tujuan melihat kembali atau preview gambar yang sudah tersimpan dalam memory card.
Fitur ke tiga adalah Memory card slot, ini adalah tempat kamu untuk memasukan memory card ke kamera.
Ke empat, Magnification buttons, fitur ini berfungsi sebagai zoom, atau alat untuk memperbesar atau memperkecil gambar saat melakukan preview. Jadi karena ukuran lcd kamera relatif kecil, sehingga kamu akan sedikit kesulitan memastikan detil pada hasil foto yang dipreview, nah fitur ini bisa membantu kamu untuk melihat detil-detil pada foto.
Kemudian yang ke lima adalah dioptre adjustment, fitur ini sederhananya untuk membantu fotografer yang mempunyai penglihatan kurang normal, misalnya punya minus atau plus. Dengan fitur ini, kalau kamu yang punya mata minus, tidak perlu repot-repot menggunakan kaca mata, tinggal diatur saja menyesuaikan penglihatan kamu.
Ke enam adalah viewfinder, ini bahasa Indonesianya sering disebut jendela bidik, adalah tempat fotografer mengintip objek yang akan difoto.
Terakhir, LCD screen, fitur ini adalah monitor untuk fotografer mengontrol setting kamera, melihat kembali hasil foto dan melihat info data exif pada foto kamu. Jadi fitur ini lumayan jantung dari kamera digital slr, jaga baik-baik ya.
Saya kira cukup ya, sebetulnya untuk melihat anatomi kamera secara detil dan keseluruhan, kamu bisa melihat di buku manual kamera, tulisan ini cuma menyederhanakan saja, menyangkut hal-hal yang perlu kamu tahu saja, biar lebih cepat.
Pertama-tama, saya akan kenalkan dulu peralatan yang utama dalam fotografi, yakni tentu saja kamera. Peralatan yang tidak boleh tidak ada saat melakukan fotografi. Mudah-mudahan bisa dicerna dengan baik ya.
Kamera saat ini yang paling sering digunakan saya kira ada tiga kamera, yakni kamera saku atau pocket, kamera hp, kamera slr dan kamera mirrorless. Untuk sesi kali ini saya akan bahas kamera slr dan kamera mirrorless, sementara kamera saku dan kamera hp saya pikir lebih mudah dipahami ketika kamu ngerti soal kamera slr dan mirrorless.
Saya tidak akan bahas apa perbedaannya, karena nanti dengan mengerti anatominya masing-masing, kamu pasti bisa bedakan. Kita mulai dari kamera slr dulu ya, kamera slr merupakan singkatan dari kamera single lens reflect. Disebut demikian karena kamera ini menggunakan satu lensa.
Nah, jika kamu membeli kamera, pasti kamu dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, kamu mau beli kamera secara satuan, yakni body-nya saja atau lensa-nya saja. Ke dua, kamu bisa beli kamera secara satu set atau populer dengan sebutan “kit”, yakni dalam sekali pembelian, kamu sudah dapat kamera lengkap dengan lensanya. Dengan kata lain, satu set peralatan kamera untuk fotografi terdiri dari body kamera dan lensa kamera.
Setelah cari-cari di mbah google, saya kira gambar ini yang paling mudah dimengerti. Kita mulai dari bagian depan dulu ya, sebetulnya banyak sekali fitur pada body kamera, tapi saya akan persingkat aja biar lebih praktis.
Fitur yang pertama adalah tombol shutter, bagian ini adalah fitur yang berfungsi untuk membuka shutter dalam kamera. Intinya, kalau kamu sudah yakin sama komposisi objek yang dibidik, maka kamu langsung menekan tombol ini untuk memotret objek tersebut.
Pada kamera slr, tombol shutter mempunyai dua fungsi, yang pertama kalo ditekan secara penuh maka dia berfungsi mengambil gambar dan yang ke dua kalau ditekan setengah maka akan berfungsi untuk memastikan fokus lensa.
Fitur yang ke dua adalah grip, bagian ini berfungsi untuk membuat pegangan kamu ke kamera lebih nyaman, terbuat dari karet sehingga bisa menguatkan pegangan kamu ke kamera.
Ke tiga adalah fitur lens release button, fitur ini berfungsi untuk tombol melepas dan menyambungkan lensa kamera ke body kamera.
Ke empat, Image sensor, bagian ini berfungsi sebagai alat untuk memotret gambar yang kamu potret. Di sinilah objek dirubah secara digital menjadi gambar. Kalau di antara kamu ada yang masih ingat pada kamera analog, ia menggunakan film roll untuk sarana penyimpanan gambar. Nah, sensor ini mengganti fungsi film pada kamera digital.
Ke lima adalah mode dial, adalah tombol untuk memastikan mode apa yang kamu gunakan saat memotret. Yang paling gampang membedakan apakah kamu memotret dengan mode otomatis atau manual. Tapi pada kamera digital fitur otomatis dan manual dibagi menjadi beberapa mode.
Saya akan jelaskan sedikit soal mode pada kamera digital, karena di Indonesia kebanyakan orang menggunakan canon dan nikon, saya bahas di dua kamera itu saja ya. Meskipun ke duanya mempunyai fungsi yang sama, namun mereka menggunakan istilah berbeda.
Di gambar atas, kamu lihat tombol mode pada kamera canon dan yang paling sering digunakan dan memiliki karakteristik yang sama empat mode, yakni M, Av, Tv, dan P. Semetara kalau nikon, empat mode itu adalah M, A, S, dan P.
M / M => Manual adalah mode yang mebuat fitur kamera kamu pada posisi manual, seperti pengaturan ISO, Diafragma dan Kecepatan Shutter diatur sendiri.
Av / A => Aperture Priority adalah mode yang membuat fitur kecepatan shutter di kamera kamu pada posisi otomatis. Jadi kalau kamu pake mode ini, kamu hanya mengatur Diafragma saja (manual) sementara Kecepatan shutter akan menyesuaikan (otomatis).
Tv / S => Shutter priority adalah mode yang membuat fitur diafragma di kamera kamu pada posisi otomatis, ini kebalikan dari mode A. Jadi diafragma akan menyesuaikan setingan kecepatan, diafragma otomatis, sementara kecepatan shutter manual.
P / P => Program, mode ini kebalikan dari mode M, jadi kalo di M semua fitur pada posisi manual, nah kalau mode P maka semua fitur kecepatan, diafragma dan iso di set secara otomatis.
Ke enam, adalah Hot shoe, untuk fitur pentaprism hump diabaikan saja dulu ya. nah, si hot shoe ini adalah fitur untuk menyimpan sekaligus koneksi body kamera ke lampu flash atau sering juga disebut blits.
Sementara, enam fitur dulu ya, semoga bermanfaat ya.