Merekam proyeksi cahaya camera obscura
Kamera populer setelah lensa ditemukan pada tahun 1550, dengan lensa, cahaya yang masuk ke kamera dapat diperbanyak (diatur) dan gambar dapat dipusatkan sehingga menjadi lebih sempurna.
1575, ilmuwan berhasil membuat kamera portable pertama dan disempurnakan pada tahun 1680 dengan menyertakan cermin refleks. Namun bahan baku untuk mengabadikan gambar belum ditemukan, kamera masih digunakan untuk mempermudah proses penggambaran benda.
Awal abad 17, Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam.
Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut, ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Hanya saja masalah yang dihadapinya adalah menyelesaikan proses kimia setelah gambar-gambar itu terekam sehingga permanen.
Pada 1727, Johann Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman, juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.
Sejarah penemuan film baru dimulai pada tahun 1826. Joseph Nicephore Niepce, seorang veteran Perancis, bereksperimen menggunakan kamera obscura dan plat logam yang dilapisi bahan aspal untuk mengabadikan gambar sebuah obyek.
Setelah 8 jam mengekspos pemandangan dari jendela kamarnya melalui proses “Heliogravure”, ia berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur dan mempertahankan gambar secara permanen.
Keberhasilannya itu dianggap sebagai awal dari sejarah fotografi. Sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji. Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.
Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi.Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis. Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.
Louis J.M. Daguerre adalah orang yang pertama kali membuat foto yang di dalamnya terdapat sosok manusia. Pada foto yang diambil dari jarak jauh di tahun 1839 itu, tampak seseorang lelaki sedang berdiri dan mengangkat salah satu kaki saat sepatunya sedang dibersihkan oleh orang lain di pinggir sebuah jalan raya.

Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin, lalu disinari selama satu setengah jam dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut “daguerreotype”.
Untuk membuat gambar permanen, pelat itu dicuci dengan larutan garam dapur dan air suling.
pada 25 Januari 1839, William Henry Talbott dari Inggris memperkenalkan “lukisan fotografi” yang juga menggunakan sistem kamera obscura, tapi ia membuat foto positifnya pada sehelai kertas chlorida perak.
Kemudian, Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yang terbuat dari lembar kertas beremulsi, yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan cara “contact print”. Teknik ini juga bisa digunakan untuk cetak ulang layaknya film negatif modern. Proses ini disebut Calotype yang kemudian dikembangkan menjadi Talbotypes.

Dalam kutipan yang sama, Kompas menjelaskan fotografi tercatat resmi dimulai pada abad ke-19, tahun 1839 dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, pemerintah Perancis menyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen. Kamera yang tadinya berukuran besar, di masa ini sudah dibuat versi kecil atau kompak, sehingga mudah dibawa kemana-mana.