Model Komunikasi Dampak Kekerasan Seksual pada Peta Proksimitas Pelecehan Seksual di Pondok Pesantren di Jawa Barat

Berdasarkan penggalian data, kekerasan seksual yang terjadi di pondok pesantren terbagi menjadi dua kategori besar, yakni kekerasan secara fisik dan kekerasan secara psikologis. Kekerasan secara fisik terdiri dari prilaku mendorong atau menarik-narik fisik korban, mengintip, kemudian melakukan ajakan terselubung, dan usil. Sementara kekerasan yang mengancam aspek psikologis diantaranya, dikucilkan, dibuntuti, bully atau perundungan, cat calling, dan diraba atau groping.

Prilaku yang menimbulkan dampak rasa was was atau cemas adalah tindakan dorong-dorong atau tarik-tarik, kemudian usil, dikucilkan, cat calling, dan diraba. Untuk dampak trust issue ditimbulkan oleh tindakan dorong-dorong, ajakan terselubung, dikucilkan, dan diraba. Pada dampak trauma, ditimbulkan oleh tindakan dorong-dorong, diintip saat mandi, ajakan terselubung, dikucilkan, dibuntuti, bully atau perundungan, cat calling, dan diraba. Pada dampak toxic ditimbulkan oleh tindakan dorong-dorong, dikucilkan, dan cat calling. Dampak tidak percaya diri, ditimbulkan oleh tindakan ajakan terselubung, diusilin, dikucilkan, bully atau perundungan, dan diraba.

Berdasarkan tindakan-tindakan kekerasan seksual kemudian memberikan dampak signifikan pada korban, dan akhirnya korban memilih sikap keluar dari pondok pesantren atau pura-pura melupakan kejadian tersebut. Korban yang memilih keluar dari pondok pesantren umumnya terjadi karena memiliki perasaan was was, trauma, tidak percaya diri, dan tidak merasa baik-baik saja. Sementara korban yang memilih sikap pura-pura melupakan kejadian, terjadi karena rasa was-was, trust issue, trauma, toxic, dan tidak merasa baik-baik saja.

 

Peneliti:

Dr. Dwi Rini Sovia Firdaus, M.Comn.

Dr. Feri Ferdinan Alamsyah, M.I.Kom.

Ahsani Taqwim Aminuddin, M.I.Kom.

Valianty Sariswara, M.I.Kom.

Nadia Ismi Soleha, S.I.Kom.

Bab III – Metodologi Penelitian

Bab Metodologi Penelitian pada dasarnya menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan atau tujuan penelitian. Hal-hal yang dicakup dalam metode penelitian adalah:

  1. Penjelasan tentang ruang lingkup penelitian (misalnya: populasi, sampel, jenis dan sumber data yang dibutuhkan).
  2. Penjelasan mengenai hubungan variabel-variabel penelitian dan definisi operasionalnya.
  3. Metode pengumpulan data (termasuk di dalamnya instrumen yang dipakai dan metode samplingnya).
  4. Model analisis yang digunakan. Metode tersebut di atas tidak bersifat baku dan harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Untuk penelitian pustaka (library research), poin (4) tidak wajib, sedangkan penelitian lapangan yang berbentuk survey, wawancara dan observasi (menggunakan sampel), keempat poin harus dicantumkan.

Sementara itu, penelitian lain seperti studi kelayakan, studi kasus dan sebagainya, bentuknya menyesuaikan dengan kebutuhan. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan secara lebih lengkap struktur penyusunan metode penelitian yang lazim digunakan, yang mencakup butir-butir sebagai berikut:

  • Pendekatan Penelitian Berbagai macam pendekatan yang digunakan dan dapat dipilih salah satu di antaranya adalah:

1) Penelitian Kuantitatif

2) Penelitian Kualitatif

Metode survei banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan untuk penelitian kualitatif seringkali menggunakan studi kasus.

  • Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian disebutkan secara jelas disertai uraian:

1) Bagaimana cara menentukan tempat penelitian tersebut.

2) Alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih.

Waktu penelitan juga disebutkan jangka waktunya sampai dengan berapa lama (dalam bentuk hari, bulan, atau tahun), dan bilamana perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatankegiatan penelitian di lapangan.

  • Metode Pengambilan Sampel Sebelum sampel dipilih harus dijelaskan terlebih dahulu populasi yang menjadi dasar pengambilan sampel. Berikutnya dijelaskan metode pengambilan sampel, apakah menggunakan Probability Sampling atau Non Probability Sampling.

Pada masing-masing metode tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut spesifikasi teknik pengambilan sampel yang dipilih, misalnya:

1) Probability Sampling: Simple Random Sampling (pengambilan sampel acak sederhana), Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berlapis), dan sebagainya.

2) Non Probability Sampling: Purposive Sampling (pengambilan sampel secara disengaja), Snowball Sampling (pengambilan sampel bola salju), dan sebagainya.

Dalam skripsi perlu dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam pelaksanaan penelitian.

d. Metode Pengumpulan Data Pada bagian ini, diuraikan secara rinci tentang jenis data, sumber data serta teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang biasa digunakan antara lain adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

e. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

  1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.

  1. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

  1. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.

4. Triangulasi

Triangulasi Data (Data Triangulation), dilakukan untuk memastikan pengolahan data yang sudah dilakukan adalah valid, atau mengukur validitas data dan pengolahannya.

  • Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktivitas sama.
  • Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
  • Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
  • Triangulasi Antar-Peneliti (Multiple Researchers)

Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan sesama peneliti.

Bab II – Tinjauan Pustaka

Paling tidak, pada Bab ini memuat 3 (tiga) hal utama, yakni:

  1. Penelitian terdahulu
  2. Uraian atau definisi konsep yang akan membatasi konsep yang akan dioperasionalkan pada sebuah penelitian (skripsi)
  3. Alur atau Kerangka Pemikiran

 

  1. penelitian terdahulu

pada komponen ini, peneliti seyogyanya dapat mengidentifikasi tiga hal, yakni:

  1. Persamaan penelitian (Anda) yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya
  2. Perbedaan penelitian (Anda) yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya
  3. dengan mengetahui dua hal di atas, maka Anda sebagai peneliti akan diberikan pemahaman bagaimana untuk mengembangkan penelitian yang akan dilakukan kemudian

 

  1. uraian atau pembatasan konsep dalam penelitian

Pada bab tinjauan pustaka diuraikan teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat dalam skripsi.

Bab ini tidak sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi, dan paradigma secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber, tetapi merupakan hasil olahan dari berbagai hal di atas yang kemudian ditarik benang merahnya.

Penelitian kualitatif mempunyai tujuan untuk menyusun teori, memandang teori sebagai hasil proses induksi dari pengamatan terhadap fakta (pengumpulan informasi).

Uraian yang ada di tinjauan pustaka ini diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah tentang perumusan metode dan arah penelitian serta pemecahan masalah.

 

  1. Alur atau Kerangka Pemikiran
    Berisi gambaran skematis/deskriptif mengenai variabel atau hubungan antar-variabel atau konsep yang dipelajari/dikaji dalam tinjauan pustaka untuk menjawab masalah penelitian. Kerangka pikir dibangun berdasarkan tinjauan teoretis dan konsep atas masalah pokok penelitian.

 

-Tradisi Pemikiran-

Robert Craig, tradisi teori komunikasi morisan

  1. Semiotika
    Secara sederhana, semiotika adalah ilmu tentang tanda. Tanda bisa kita temukan dalam banyak aspek, contohnya untuk menunjukkan warna merah, maka kita dapat menuliskannya dengan huruf M-E-R-A-H. Artinya dari tulisan tersebut kita bisa melihat definisi atau artinya. Contoh lain misalnya jika lampu hijau menyala pada lampu lalu lintas, maka artinya kita boleh tancap gas dan melaju.

“Representasi kekerasan dalam film 5cm”

  1. Fenomenologi
    Fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Dalam kajian ini, manusia sebagai objek penelitian dianggap aktif memahami keadaan sekelilingnya dan dirinya, sehingga mampu mendeskripsikan dan menginterpretasikan pengalamannya sendiri.

“Konstruksi dunia pendidikan dalam Perspektif Dosen Fisib Unpak”

  1. Sibernetika (Cybernetic)
    Tradisi ini berkaitan dengan proses pembuatan keputusan. Sistem ini bersifat terbuka, sehingga perkembangan dan dinamika yang terjadi di lingkungan akan diproses di dalam internal sistem. Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.

“Proses Pemberlakuan (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) KKNI pada kurikulum FISIB Unpak”.

  1. Psikologi Sosial (Social Psichological)
    Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral. Psikologi Sosial memberi perhatian akan pentingnya interaksi yang mempengaruhi proses mental dalam diri individu. Aktivitas komunikasi merupakan salah satu fenomena psikologi sosial seperti pengaruh media massa, propaganda, atau komunikasi antar personal lain.

“Konsep Diri Emansipasi Perempuan pada Pelaku Prostitusi Daring di Cisarua”

5. Budaya Sosial
Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi. Bahwa komunikasi berlangsung dalam kontek budaya tertentu karenanya komunikasi dipengaruhi dan mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
Pendekatan interaksi simbolik, konstruktivisme merupakan hal yang penting disini. Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana manusia aktif melakukan terhadap realitas yang dihadapi. Hal ini dapat membantu menjelaskan dalam proses komunikasi antar personal.

 

  1. Kritis
    Tradisi ini tampak kental dengan pembelaan terhadap kalangan yang lemah. Komunikasi diharapkan berperan dalam proses transformasi masyarakat yang lemah.
    Tradisi ini berangkat dari asumi teori-teori kritis yang memperhatikan terdapatnya kesenjangan di dalam masyarakat. Proses komunikasi dilihat dari sudut kritis.

“Representasi Pejuang Perempuan dalam Film Kartini”

  1. Retorika

Komunikasi Sebagai Seni Berbicara di Depan Publik Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric, bersumber dari perkataan latin Rhetorica yang berarti ilmu bicara.

Retorika mempunyai pengertian sempit: mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai Public Speaking atau pidato di depan umum; banyak juga yang beranggapan bahwa retorika bukan saja berarti pidato di depan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.

 

“Peran Pidato Kenegaraan Jokowi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi”

 

003 – Membuat BAB I

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.2 Manfaat Praktis

 

1.1 Latar belakang Masalah

  • Memuat uraian atau penjelasan mengenai alasan-alasan sehingga permasalahan yang diajukan merupakan permasalahan yang layak untuk diteliti dan dicarikan penyelesaiannya.
  • Selain itu, bab ini juga memuat fakta-fakta yang relevan dengan masalah penelitian sebagai titik tolak dalam merumuskan masalah penelitian, dan alasan-alasan (empiris, teknis) mengapa masalah dikemukakan dalam dalam usulan penelitian itu dipandang penting untuk diteliti.

 

1.2 Rumusan Masalah

  • Sub bab ini menunjukkan secara tegas permasalahan dalam skripsi yang dicari pemecahannya. Umumnya rumusan masalah menggunakan kalimat tanya.
  • Perumusan masalah juga memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks yang dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems), atau merumuskan kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas.
  • Pada skripsi kualitatif, sub bab ini disebut dengan “Fokus Penelitian”. Fokus penelitian bertujuan untuk menjabarkan rumusan masalah sekaligus batasan masalah penelitian.

 

1.3 Tujuan Penelitian

  • Menyebutkan secara jelas dan tegas tujuan yang ingin dicapai dari penelitian (penulisan).
  • Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat di dalam judul penelitian.

 

1.4 Manfaat Penelitian

  • Mengindikasikan kemungkinan aplikasi dari hasil penelitian seperti yang diuraikan dalam tujuan penelitian secara teoritis maupun secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.2 Manfaat Praktis

002 – Judul Penelitian dan etika penelitian

Judul Penelitian

  • Mewakili isi penelitian
  • Objek penelitian
  • Fokus penelitian

 

Kode Etik Penelitian

  • Rekayasa dan pemalsuan data
  • plagiarisme: tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara mempublikasikan dan mengakuinya sebagai ciptaan sendiri.
  • Autoplagiarisme : tindakan (peneliti) yang mengemukakan kembali kalimat, kata, data atau idea dalam karya tulis yang telah dipublikasikan oleh yang bersangkutan tanpa menyebutkan sumbernya.

Landasan Dasar Penelitian Kualitatif (tugas kelompok)

Tugas presentasi Kelompok

Landasan Dasar Penelitian Kualitatif

  1. Fenomenologi => pandangan berpikir yang menekankan pada pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi dunia.
  2. Interaksi Simbolik => pendekatan ini berasumsi bahwa pengalaman manusia ditengahi oleh penafsiran.
  3. Kebudayaan => melibatkan kajian sosiologi dan antropologi
  4. Etnometodologi => adalah studi tentang bagaimana individu menciptakan dan memahami kehidupannya sehari-sehari – metodenya untuk mencapai kehidupan sehari-hari.
  5. Etnografi => studi keseluruhan budaya di lapangan
  6. Penelitian Lapangan => pengamatan berperanserta.
  7. Grounded Theory => dilakukan untuk mengembangkan teori tentang minat terhada fenomena.