Konglomerasi Media

Definisi

  • Konglomerasi Media adalah penggabungan / pemusatan perusahaan-perusahaan (baik yang bergerak di bidang media maupun non-media) menjadi perusahaan yang lebih besar yang membawahi banyak perusahaan (media massa / non-media massa).

 

Contoh

ct corp kompas

 

Regulasi Konglomerasi Media

UU Penyiaran no.32 tahun 2002

Pasal 18

  1. Pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, dibatasi.
  2. Kepemilikan silang antara Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio dan Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran televisi, antara Lembaga Penyiaran Swasta dan perusahaan media cetak, serta antara Lembaga Penyiaran Swasta dan lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran lainnya, baik langsung maupun tidak langsung, dibatasi.
  3. Pengaturan jumlah dan cakupan wilayah siaran lokal, regional, dan nasional, baik untuk jasa penyiaran radio maupun jasa penyiaran televisi, disusun oleh KPI bersama Pemerintah.
  4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembatasan kepemilikan dan penguasaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan pembatasan kepemilikan silang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disusun oleh KPI bersama Pemerintah.

 

Pasal 20

  • Lembaga Penyiaran Swasta jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi masing-masing hanya dapat menyelenggarakan 1 (satu) siaran dengan 1 (satu) saluran siaran pada 1 (satu) cakupan wilayah siaran.

 

Dampak Konglomerasi Media

  • Pemerintah
  • Pemilik Modal
  • Karyawan
  • Audiens / Khalayak

 

Pemerintah

  • positif
  • Pemerintah diuntungkan dengan adanya pembayaran pajak perusahaan.
  • Pemerintah dapat menyebarkan informasi/kebijakan secara lebih luas.
  • Negatif
  • Isu pemerintah menjadi transparan (sulit berbohong).
  • Opini berita dapat dikuasai oleh beberapa konglomerasi media tersebut.

 

Pemilik Media

  • Positif
  • Meminimalisir persaingan yang tidak sehat.
  • Meminimalisir kebangkrutan antar media (subsidi silang).
  • Iklan membuat keuntungan meningkat.
  • Konvergensi SDM (efektif dan efisien).
  • Pemilik media dapat menjadikan media sebagai alat propaganda.
  • Negatif
  • Manajerial menjadi relatif sulit (jumlah SDM yang besar dan budaya kerja yang berbeda)
  • Penyatuan kebijakan yang butuh proses
  • Kerugian yang besar seandainya semua perusahaan tidak mendapat untung (benefit)

 

Karyawan

  • Positif
  • Memudahkan karyawan dalam bekerja karena alat produksinya menjadi lebih lengkap dari berbagai media sebagai sumbernya.
  • Dapat saling bekerjasama antar karyawan dari satu media ke media lainnya.
  • Karyawan bisa meminta berita dari stasiun tv yang berkonglomerasi dengan perusahaannya.
  • Negatif
  • Persaingan semakin ketat antar sesama karyawan.
  • Kurangnya perhatian dari pemilik perusahaan kepada karyawan karena begitu banyaknya karyawan akibat konglomerasi media.
  • Dengan adanya konglomerasi media, perusahan sangat menekan ongkos produksi dan gaji karyawan.

 

Audiens / Khalayak

  • Negatif
  • Terjadinya homogenisasi informasi membuat khalayak membentuk suatu opini karena apa yang disampaikan oleh media bersifat seragam.
  • Audiens menganggap apa yang disampaikan oleh media benar adanya, karena berita yang disampaikan bersifat homogen.
  • Tokoh politik yang sering ditayangkan oleh stasiun tv dianggap terkesan baik oleh audiens. Karena seringnya pemberitaan yang ditayangkan oleh media.
  • Kekuatan bisnis-politik oleh media yang terlalu dominan, akibatnya kepentingan masyarakat menjadi hilang.

lapindo

Khalayak dalam Industri Media Massa Elektronik

Definisi

  • Khalayak adalah massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa (bungin, 72: 2009)
  • Merujuk pada sekelompok orang yang menerima pesan yang sama pada saat yang sama

 

Khalayak (McQuail)

  • Kumpulan penonton, pembaca, pendengar dan pemirsa
  • Khalayak sebagai massa
  • Khalayak sebagai publik atau kelompok sosial
  • Khalayak sebagai pasar

 

Asal usul khalayak

  • Konsep “khalayak” (audience) dalam konteks komunikasi telah dikenal sejak jaman Yunani Kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang menonton suatu pertunjukan (misalnya drama, atau pertandingan)

 

Klasifikasi khalayak media

  • Demografis
  • Segmentasi berdasarkan peta kependudukan, (usia, jenis kelamin, tingkat penghasilan, agama, suku dll)
  • Geografis
  • Segmentasi berdasarkan unit geografis (kota, provinsi, pulau, negara dll.)
  • Psikografis
  • Segmentasi berdasarkan pada kebiasaan massa /khalayak dalam mengonsumsi media

 

Berdasarkan agb nielsen (socio economic status)

SES Pengeluaran / bulan (‘000) Proporsi (%)
A 3000
B 2000 – 3000
C1 1500 – 2000
C2 1000 – 1500
D 700 – 1000
E 700 atau kurang

AGB Nielsen membagi populasi data pada 2273 rumahtangga koresponden yang tersebar di 10 kota besar Indonesia, yaitu:

  • Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek)
  • Surabaya dan sekitarnya (Gerbangkertasusila)
  • Bandung
  • Semarang
  • Medan
  • Makassar
  • Yogyakarta dan sekitarnya (DIY, Sleman & Bantul)
  • Palembang
  • Denpasar
  • Banjarmasin

Sumber:AGB Nielsen Peoplemeter Technology, January 2010 (agbnielsen.net)

 

Sifat khalayak media

  • Khalayak yang aktif
  • Khalayak yang aktif mencari informasi di dalam media massa (tidak mudah percaya. Membandingkan informasi, terbiasa berliterasi media

Little john, (1996: 333)

  • Selektif,
  • Utilitarianisme, sesuai kebutuhan
  • Intensionalitas, sengaja
  • Involvement, terlibat
  • Impervious to influence, tidak mudah dibujuk
  • Khalayak yang pasif
  • Khalayak hanya menerima pesan media secara mentah-mentah (tidak mempunyai filter tertentu pada informasi yang disampaikan media) (mudah terpengaruh)

 

Proses bisnis media massa elektronik (khusunya di negara liberal dan demokrasi)

  • Informasi -> khalayak
  • Media massa sebagai pemegang hak siar untuk informasi
  • (pemilik modal) -> media massa (penyebaran informasi) -> khalayak (berupa iklan, opini, dan informasi peristiwa)

 

Peran khalayak untuk media massa

  • Media massa dalam melakukan kegiatan produksi informasi membutuhkan biaya operasional
  • Biaya operasional dihasilkan dari pemilik modal yang menggunakan jasa media massa (di bidang penyebaran informasi)
  • Media massa semakin banyak menghasilkan keuntungan jika bisa menarik minat khalayak
  • Semakin banyak khalayak yang menonton, maka perusahaan media massa mempunyai posisi tawar yang tinggi untuk menentukan harga setiap ruang durasi (slot)

 

Masyarakat menentukan konten media massa

  • Media massa dituntut menyajikan informasi yang menarik minat masyarakat (khalayak)
  • Media massa dituntut menyajikan informasi sesuai kebutuhan masyarakat (segmentasi)
  • Media massa dituntut menyajikan informasi sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyarakatnya