Menulis Berita Ringan / Softnews / Feature

 

 

 

Karakteristik Berita Ringan / Soft News / Feature

  • Berita ringan atau berita yang alurnya tidak langsung ke inti informasi
  • Tema tulisan relatif ringan
  • Kalimat lebih variatif
  • Tidak selalu aktual
  • Tidak cepat basi
  • Opini tersirat
  • Struktur tulisan “kubus”

Tips membuat softnews

  • Tema-tema unik (peka)
  • Melihat sisi lain
  • Memerhatikan yang luput dari perhatian
  • Ringan

 

Contoh judul softnews

  • Apa Arti Warna-warna Kesukaan Anda? Begini Rahasia Membaca Warna
  • Tips Bugar Saat Liburan Menggunakan Mobil Pribadi
  • Inilah Empat Zodiak yang Punya Peruntungan Bagus pada 2018
  • Ketahui Plus Minus Asuransi Jiwa Berjangka dan Seumur Hidup Ini
  • Manfaat Bergabung dengan Komunitas, Salah Satunya Punya Support System
  • Kolagen dalam Bentuk Gummy Ternyata Lebih Efektif untuk Perawatan Kulit Wajah

Fotografi Sebagai Medium Komunikasi

Dalam perkembangan ilmu komunikasi, seorang sosiolog terkemuka Harold Lasswell (1948) memberikan konsepsi, bahwa proses komunikasi terdiri atas Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek.

who says what, in which channel, to whom, with what effect (Lasswell, 1948)

Berdasarkan konsep tersebut, maka untuk berkomunikasi, pelaku komunikasi membutuhkan medium atau media sebagai perantara untuk mengantarkan pesan yang disampaikan.

Seperti kita tahu, media yang digunakan pelaku komunikasi untuk berkomunikasi sangat banyak dan beragam. Dalam beberapa kesempatan media tersebut dapat menyampaikan pesan baik secara verbal maupun non verbal. Selain itu, media komunikasi juga dapat mengakomodasi pelaku komunikasi berkomunikasi tanpa perlu merisaukan jarak. Dewasa ini, jauh atau dekat, komunikasi dapat dengan baik dilaksanakan.

Untuk menjelaskan Fotografi adalah bagian dari media komunikasi, kita dapat merujuk pada salah satu kajian klasik, Semiotik. Semiotik pada dasarnya adalah kajian yang melihat tanda dari setiap realitas. Kajian ini pada awalnya dikembangkan oleh seorang pakar linguistik asal Geneva, Swiss bernama Ferdinand de Saussure. Dalam kajian ini, ia melihat pada sebuah kata terdapat makna dibalik kata tersebut yang bergantung dari konteks yang menyertainya. Secara sederhana, konsep Saussure melihat bahwa sebuah tanda dapat ditafsirkan.

Ferdinand de Saussure (1857-1913)

Kajian Semiotik kemudian berkembang lagi yang melihat tanda tidak sebatas pada aspek teks saja. Pemikiran Saussure dikembangkan oleh Roland Barthes, salah satu ilmuan sastra dan budaya terkemuka dari Perancis. Tidak hanya soal kedalaman analisa, Barthes juga mengembangkan bahwa teks tidak hanya terdapat pada konteks kata-kata dan lisan saja, melainkan bisa juga dalam bentuk visual lainnya, seperti gambar dan fotografi.

Roland Barthes (1915-1980)

Dalam bukunya yang berjudul Image-Music-Text (1977), Barthes menjelaskan bahwa Fotografi dapat dianalisa melalui perangkat analisis berikut:

  • Tricks Effects (manipulasi foto), memadukan dua gambar sekaligus
    secara artificial adalah manipulasi foto, menambah atau
    mengurangi objek dalam foto sehingga memiliki arti yang lain
    pula.
  • Pose  (gesture), sikap atau ekspresi objek yang berdasarkan
    stock of sign masyarakat yang memiliki arti tertentu, seperti arah
    pandang mata atau gerak-gerik dari seorang.
  • Objects (objek) adalah sesuatu (benda-benda atau objek) yang
    dikomposisikan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
    kesimpulan atau diasosiasikan dengan ide-ide tertentu, misalnya
    rak buku sering diasosiasikan dengan intelektualitas.
  • Photogenia adalah seni atau teknik memotret sehingga foto
    yang dihasilkan telah dibantu atau dicampur dengan teknik-teknik dalam
    fotografi seperti lighting, eksposur, printing, warna, panning, teknik
    blurring, efek gerak, serta efek freezing (pembekuan gerak) termasuk
    disini.
  • Aestheticism (estetika), dalam hal ini berkaitan dengan pengkomposisian
    gambar secara keseluruhan sehingga menimbulkan makna-makna
    tertentu.
  • Syntax (sintaksis) hadir dalam rangkaian foto yang ditampilkan dalam satu
    judul, di mana makna tidak muncul dari bagian-bagian yang lepas antara
    satu dengan yang lain tetapi pada keseluruhan rangkaian dari foto
    terutama yang terkait dengan judul. sintaksis tidak harus dibangun dengan
    lebih dari satu foto, dalam satu foto pun bisa dibangun sintaks dan ini,
    biasanya, dibantu dengan caption.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka fotografer menjadikan karya fotonya menjadi media untuk menyampaikan pesan. laiknya penulis yang memberikan pesan melalui karya tulisnya. Dalam konteks yang lebih luas, fotografi dapat dijadikan sebagai objek penelitian, khususnya di bidang Ilmu Komunikasi.

Tugas individu (2018)

Membuat tulisan berita langsung bertema lebaran idul fitri sebanyak minimal 5 paragraf

  1. Diketik dalam kertas A4
  2. Menggunakan huruf Times New Roman (12)
  3. Spasi 1,5
  4. Paragraf di buat menjorok
  5. karakter paragraf justified
  6. Maksimal 1 halaman
  7. Identitas di pojok kanan atas (nama, npm, kelas)

Nb..

  • Tugas ini adalah pengganti UAS, maka kerjakan sebaik-baiknya. Nilai uas Anda bergantung pada kualitas tugas ini.
  • Tenggat waktu, atau batas pengumpulan tugas ini pada: Rabu, 27 Juni 2018 sesuai jadwal kuliah kelas masing-masing
  • Dikolektifkan pada masing-masing komti kelas
  • Tugas yang dikumpulkan di luar ketentuan yang telah ditentukan dianggap tidak mengerjakan tugas
  • pada saat pelaksanaan UAS, Anda tetap diwajibkan mengisi absen UAS

Mekanisme Pameran Foto semester 3 (2017-2018)

Peserta pameran (foto yang terpilih)

  1. A_kelompok dini (Karyawan)
  2. A_kelompok erlina (karyawan)
  3. B_3C_044116145_ANISA NUR FADILAH_LONG SHUTTER
  4. B_3C_044116152_Meita Yusnita_Light
  5. B_kelompok Dini (E)
  6. C_3C_HENDRYWIJAYA_044116118_CONCERT
  7. C_3D_044116202_Bayu Wahyu Agung_potret bluring
  8. C_kelompok intan (E)
  9. D_KELAS A_044116010_MUHAMMAD RIZKY ALFURQON_MINIMALIST
  10. D_kelompok Bella (E) (2)
  11. F_Kelas 3A_044116023_AUFA AZHAR_POTRAIT
  12. F_kelas D_044116191_Maria Stella Purba_Human Interest
  13. F_kelompok 9 (H) (2)
  14. G_3C_044116128_dhimas muhammad aditya_potrait
  15. G_Kelas D_044116182_Hana Nur Meisita_Line
  16. G_kelompok Bella (E) (1)
  17. H_3C_04115167_M Reyhan Lavendra_Low angle
  18. H_Kelas 3B_044116102_Andini Indriani_light
  19. I_3B_044116_Ananda Novana_human interest
  20. I_3B_044116092_Ardelia sukma_Human interest
  21. I_kelompok Abhan (G)
  22. J_kelompok 3 (H)
  23. J_kelompok Annisa (F) (2)
  24. K_kelompok Annisa (F) (1)
  25. K_kelompok cokro (F)
  26. K_kelompok Yoga (E)
  27. L_3C_044116111_YudithMelatiA_Light-Framing1
  28. L_kelompok Annisa (F) (3)

 

a. Menerima foto

Bagi peserta yang terpilih, segera memberikan alamat e-mail (surel) untuk mendapatkan data foto yang akan dicetak. Sesuai format di bawah

  1. (nama kelompok/nama pembuat), (alamat email)
  • Contoh L_kelompok Annisa (F)(3), annisa@gmail.com
  1. Nama kelompok/nama pembuat sesuai dengan nama-nama yang terdaftar di atas
  2. Berikan email balasan untuk meyakinkan bahwa data foto sudah diterima

 

b. Cetak foto

  1. Foto yang terpilih, segera dicetak dalam ukuran minimal 8 R (ukuran lebar, menyesuaikan)
  2. Foto wajib dicetak di tempat khusus cetak Foto (Fuji, Kodak, dll), Bukan di tempat percetakan atau tempat foto kopi

 

c. Pasang Foto

  1. Pelaksanaan pemasangan Foto, pada tanggal 27-29 Desember 2017
  2. Alat penempelan foto menggunakan isolasi bolak-balik (double tape)
  3. Identitas Foto (Judul Foto, Nama pembuat Foto) ditempel tepat di bawah foto
  4. Identitas Foto diketik dengan Font Arial 11, bold.

Tata letak pemasangan mengikuti gambar denah di bawah ini

 

Lokasi memasang karya (foto)

Foto dipasang di dinding kayu, yang terletak di depan gedung dekanat yang ada di gedung fisib

 

Catatan:

  • Untuk kelompok Annisa dan Cokro (kelas F), segera menghubungi saya (feri)
  • Berkas dan flash disk yang sudah dikumpulkan kemarin, silahkan diambil kembali oleh komti masing-masing dan dibagikan lagi kepada kelompok masing-masing
  • Berkas bisa diambil di sekretariat Lt. 7 (ruang 7,09)
  • UTS susulan (kelas Feri Ferdinan) dilaksanakan pada saat UAS di gedung FISIB, ruang 3.5 pada pukul 08.30 – 10.00 wib

Bab III – Metodologi Penelitian

Bab Metodologi Penelitian pada dasarnya menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan atau tujuan penelitian. Hal-hal yang dicakup dalam metode penelitian adalah:

  1. Penjelasan tentang ruang lingkup penelitian (misalnya: populasi, sampel, jenis dan sumber data yang dibutuhkan).
  2. Penjelasan mengenai hubungan variabel-variabel penelitian dan definisi operasionalnya.
  3. Metode pengumpulan data (termasuk di dalamnya instrumen yang dipakai dan metode samplingnya).
  4. Model analisis yang digunakan. Metode tersebut di atas tidak bersifat baku dan harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Untuk penelitian pustaka (library research), poin (4) tidak wajib, sedangkan penelitian lapangan yang berbentuk survey, wawancara dan observasi (menggunakan sampel), keempat poin harus dicantumkan.

Sementara itu, penelitian lain seperti studi kelayakan, studi kasus dan sebagainya, bentuknya menyesuaikan dengan kebutuhan. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan secara lebih lengkap struktur penyusunan metode penelitian yang lazim digunakan, yang mencakup butir-butir sebagai berikut:

  • Pendekatan Penelitian Berbagai macam pendekatan yang digunakan dan dapat dipilih salah satu di antaranya adalah:

1) Penelitian Kuantitatif

2) Penelitian Kualitatif

Metode survei banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan untuk penelitian kualitatif seringkali menggunakan studi kasus.

  • Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian disebutkan secara jelas disertai uraian:

1) Bagaimana cara menentukan tempat penelitian tersebut.

2) Alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih.

Waktu penelitan juga disebutkan jangka waktunya sampai dengan berapa lama (dalam bentuk hari, bulan, atau tahun), dan bilamana perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatankegiatan penelitian di lapangan.

  • Metode Pengambilan Sampel Sebelum sampel dipilih harus dijelaskan terlebih dahulu populasi yang menjadi dasar pengambilan sampel. Berikutnya dijelaskan metode pengambilan sampel, apakah menggunakan Probability Sampling atau Non Probability Sampling.

Pada masing-masing metode tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut spesifikasi teknik pengambilan sampel yang dipilih, misalnya:

1) Probability Sampling: Simple Random Sampling (pengambilan sampel acak sederhana), Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berlapis), dan sebagainya.

2) Non Probability Sampling: Purposive Sampling (pengambilan sampel secara disengaja), Snowball Sampling (pengambilan sampel bola salju), dan sebagainya.

Dalam skripsi perlu dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam pelaksanaan penelitian.

d. Metode Pengumpulan Data Pada bagian ini, diuraikan secara rinci tentang jenis data, sumber data serta teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang biasa digunakan antara lain adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

e. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

  1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.

  1. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

  1. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.

4. Triangulasi

Triangulasi Data (Data Triangulation), dilakukan untuk memastikan pengolahan data yang sudah dilakukan adalah valid, atau mengukur validitas data dan pengolahannya.

  • Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang melakukan aktivitas sama.
  • Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
  • Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
  • Triangulasi Antar-Peneliti (Multiple Researchers)

Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan sesama peneliti.

Bab II – Tinjauan Pustaka

Paling tidak, pada Bab ini memuat 3 (tiga) hal utama, yakni:

  1. Penelitian terdahulu
  2. Uraian atau definisi konsep yang akan membatasi konsep yang akan dioperasionalkan pada sebuah penelitian (skripsi)
  3. Alur atau Kerangka Pemikiran

 

  1. penelitian terdahulu

pada komponen ini, peneliti seyogyanya dapat mengidentifikasi tiga hal, yakni:

  1. Persamaan penelitian (Anda) yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya
  2. Perbedaan penelitian (Anda) yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya
  3. dengan mengetahui dua hal di atas, maka Anda sebagai peneliti akan diberikan pemahaman bagaimana untuk mengembangkan penelitian yang akan dilakukan kemudian

 

  1. uraian atau pembatasan konsep dalam penelitian

Pada bab tinjauan pustaka diuraikan teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat dalam skripsi.

Bab ini tidak sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi, dan paradigma secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber, tetapi merupakan hasil olahan dari berbagai hal di atas yang kemudian ditarik benang merahnya.

Penelitian kualitatif mempunyai tujuan untuk menyusun teori, memandang teori sebagai hasil proses induksi dari pengamatan terhadap fakta (pengumpulan informasi).

Uraian yang ada di tinjauan pustaka ini diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah tentang perumusan metode dan arah penelitian serta pemecahan masalah.

 

  1. Alur atau Kerangka Pemikiran
    Berisi gambaran skematis/deskriptif mengenai variabel atau hubungan antar-variabel atau konsep yang dipelajari/dikaji dalam tinjauan pustaka untuk menjawab masalah penelitian. Kerangka pikir dibangun berdasarkan tinjauan teoretis dan konsep atas masalah pokok penelitian.

 

-Tradisi Pemikiran-

Robert Craig, tradisi teori komunikasi morisan

  1. Semiotika
    Secara sederhana, semiotika adalah ilmu tentang tanda. Tanda bisa kita temukan dalam banyak aspek, contohnya untuk menunjukkan warna merah, maka kita dapat menuliskannya dengan huruf M-E-R-A-H. Artinya dari tulisan tersebut kita bisa melihat definisi atau artinya. Contoh lain misalnya jika lampu hijau menyala pada lampu lalu lintas, maka artinya kita boleh tancap gas dan melaju.

“Representasi kekerasan dalam film 5cm”

  1. Fenomenologi
    Fenomenologi adalah suatu tradisi pengkajian yang digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman manusia. Dalam kajian ini, manusia sebagai objek penelitian dianggap aktif memahami keadaan sekelilingnya dan dirinya, sehingga mampu mendeskripsikan dan menginterpretasikan pengalamannya sendiri.

“Konstruksi dunia pendidikan dalam Perspektif Dosen Fisib Unpak”

  1. Sibernetika (Cybernetic)
    Tradisi ini berkaitan dengan proses pembuatan keputusan. Sistem ini bersifat terbuka, sehingga perkembangan dan dinamika yang terjadi di lingkungan akan diproses di dalam internal sistem. Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.

“Proses Pemberlakuan (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) KKNI pada kurikulum FISIB Unpak”.

  1. Psikologi Sosial (Social Psichological)
    Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral. Psikologi Sosial memberi perhatian akan pentingnya interaksi yang mempengaruhi proses mental dalam diri individu. Aktivitas komunikasi merupakan salah satu fenomena psikologi sosial seperti pengaruh media massa, propaganda, atau komunikasi antar personal lain.

“Konsep Diri Emansipasi Perempuan pada Pelaku Prostitusi Daring di Cisarua”

5. Budaya Sosial
Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi. Bahwa komunikasi berlangsung dalam kontek budaya tertentu karenanya komunikasi dipengaruhi dan mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
Pendekatan interaksi simbolik, konstruktivisme merupakan hal yang penting disini. Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana manusia aktif melakukan terhadap realitas yang dihadapi. Hal ini dapat membantu menjelaskan dalam proses komunikasi antar personal.

 

  1. Kritis
    Tradisi ini tampak kental dengan pembelaan terhadap kalangan yang lemah. Komunikasi diharapkan berperan dalam proses transformasi masyarakat yang lemah.
    Tradisi ini berangkat dari asumi teori-teori kritis yang memperhatikan terdapatnya kesenjangan di dalam masyarakat. Proses komunikasi dilihat dari sudut kritis.

“Representasi Pejuang Perempuan dalam Film Kartini”

  1. Retorika

Komunikasi Sebagai Seni Berbicara di Depan Publik Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric, bersumber dari perkataan latin Rhetorica yang berarti ilmu bicara.

Retorika mempunyai pengertian sempit: mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai Public Speaking atau pidato di depan umum; banyak juga yang beranggapan bahwa retorika bukan saja berarti pidato di depan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.

 

“Peran Pidato Kenegaraan Jokowi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi”

 

Tugas lanjutan ke 2

Tugas berikutnya, ada 2 tugas

  1. Anda membuat foto sesuai dengan perencanaan. (berarti ada tiga foto)
  2. Merevisi perencanaan sebelumnya

 

  1. Tugas Membuat Foto
  • Dalam bentuk Softcopy (data digital) yang dikumpulkan pada komti sebelum jadwal kuliah dimulai pada minggu depan.
  • Foto yang sudah dikumpulkan disimpan dalam flash disk komti masing-masing kelas
  • Di dalam flashdisk, foto ditata secara rapi, setiap kelompok dalam satu folder
  • Pada pertemuan mendatang, langsung dibahas di kelas

 

 

  1. Merevisi perencanaan (masih belum jelas atau mau ganti objek foto),
  • Mau membuat apa?
  1. Kegiatan pasar, foto beauty, Tolong dijelaskan, maksudnya kegiatan pasar itu seperti apa? Transaksinya, profil penjualnya, atau landscape-nya
  2. Foto beauty, maksudnya bagaimana? Langsung disebutkan saja, misalnya “Foto model”, “foto pemandangan”, “foto gedung”, “foto tugu bogor” dan lain-lain.
  • Lokasinya di mana?

Sebutkan lokasi pemotretan, sespesifik mungkin, misal “di lapangan sempur”, “di ruang 7,08, lantai 7 gedung GSP unpak”, dan lain-lain.

  • Cerita di balik foto

Jelaskan, makna atau pesan yang ingin disampaikan melalui foto tersebut. Misalnya, seandainya Anda memotret “pengemis”, jelaskan profilnya, nama, pengalaman menarik dari tokoh yang difoto dan sebagainya.

  • Bahan yang diperlukan

menjelaskan perlengkapan apa yang diperlukan untuk membuat foto semakin lebih baik

  • Teknis pembuatan foto

Menggunakan kamera canon 1000d – lensa 16-55, Shutter speed (SS): 1/400, iso: 800, f 3,5

 

catatan: 

  1. Kalau mau mengganti objek foto, dipersilahkan. (buatlah foto yang lebih baik)
  2. Seandainya anggota kelompok masih melebihi 5 (lima) orang, maka dikeluarkan kelebihannya dan minta untuk bergabung dengan kelompok lain yang masih di bawah 5 orang, atau buat kelompok lagi
  3. Silahkan melihat referensi contoh foto ig: @fotografiunpak (ini adalah contoh foto yang sempat dipamerkan dari angkatan sebelumnya.
  4. Atau bisa melihat referensi yang lain (dari berbagai sumber, majalah, internet, koran, televisi media sosial dan lain-lain), dan pelajari bagaimana cara membuatnya.
  5. Kalau mau menggunakan fasilitas dari kampus (kamera dan lain-lain), maka lokasi foto harus di dalam lingkungan kampus (sesuai aturan dari Fakultas)

Mudah-mudahan bisa difahami sebaik-baiknya.

tugas dasar-dasar fotografi

  1. Buat kelompok dengan jumlah maksimal 5 orang
  2. Membuat perencanaan foto
  • Mau buat foto apa? (3 foto saja)
  • Lokasinya di mana?
  • Cerita dibalik foto itu?
  • Bahan-bahan yang diperlukan?
  • Cara / teknis pembuatan foto tersebut
  1. Perencanaan foto diketik dalam 1 (satu) lembar kertas A4 / HVS
  2. Cantumkan identitas, (nama kelompok, nama peserta kelompok, nama kelas)
  3. Tugas dikumpulkan di komti masing-masing
  4. Dibungkus dengan plastik secara rapi
  5. Tenggat Waktu / Deadline (sesuai waktu kuliah)
  • Untuk Dasar-dasar Fotografi jadwal senin paling telat tanggal 13 Nopember 2017
  • Untuk Dasar-dasar Fotografi jadwal Jumat paling telat tanggal 17 Nopember 2017

003 – Komposisi Fotografi

Komposisi Fotografi

  • Komposisi fotografi adalah susunan gambar dalam satu ruang
  • Komposisi fotografi berbicara masalah menempatkan berbagai objek yang terpotret dalam bingkai foto
  • Komposisi fotografi adalah, pengaturan/penataan dan penempatan unsur-unsur gambar ke dalam frame (bingkai) gambar

 

Rule of Third

  • Rule of third atau aturan sepertiga adalah petunjuk bagaimana caranya memosisikan objek di sepertiga bagian dalam foto agar lebih enak dilihat
  • Pada aturan sepertiga, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar, baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga objek terlihat lebih indah dan seimbang
  • Tiga bagian sama besar ini foto menjadi mempunyai 9 area sama besar.
  • Perpotongan garis vertikal dan horizontal merupakan titik perhatian pemirsa dalam menyaksikan suatu adegan.

 

 

Walking Room/Lead Room

  • Ruang yang menunjukkan arah jalan objek sampai tepi frame, ruang depan lebih luas dua kali dibanding ruang belakang (30-50%)

 

Looking Room/Nose Room

  • Jarak pandang objek ke depan dengan perbandingan dua bagian depan satu bagian belakang (30-50%) *ruang kosong pada arah yang dilihat objek

Head Room

Ruang kosong yang berada di atas kepala

Over shoulder

Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu objek dalam gambar sehingga objek tampak membelakangi kamera. Sementara objek utama lebih difokuskan tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu objek ke dua

Sudut pengambilan foto

  • High angle (Bird eye), posisi objek yang difoto lebih rendah dari kita. Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di atas objek.
  • Kesan psikologis, objek tampak tertekan

  • Eye level, sudut pengambilan gambar di mana objek berada pada posisi sejajar dengan fotografer / sama seperti mata memandang.
  • Kesan psikologis, kewajaran dan kesetaraan

  • Low angle (Frog eye), pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di bawah objek atau di bawah garis mata orang.
  • Kesan psikologis, objek tampak berwibawa

 

Fotografi Seri / Esai

  • Fotografi seri adalah foto-foto yang terdiri dari lebih dari satu foto, tetapi satu tema
  • Fotografi yang menjelaskan satu peristiwa atau topik dalam beberapa foto
  • Memudahkan fotografer dalam menjelaskan sebuah peristiwa karena

 

Syarat Foto Esai

  • Establishing shot, menggambarkan tempat / setting tempat kejadian. Berfungsi menggambarkan keseluruhan cerita atau objek
  • Detail shot, foto detil dari objek yang dipotret atau yang akan dijelaskan. (cu dan ecu)
  • Interaction shot, foto yang menjelaskan interaksi objek dengan lingkungan sekitarnya. (pengadeganan)
  • Climax, foto yang menjelaskan titik puncak cerita atau kunci cerita dalam foto seri yang menjadi benang merah hubungan antar foto seri.
  • Punch / closing shot, foto yang menutup cerita dalam foto seri. Biasanya meninggalkan kesan mendalam dari penikmatnya. (pesan, inspirasi atau motivasi)