Karakteristik Berita Ringan / Soft News / Feature
Tips membuat softnews
Contoh judul softnews
Dalam perkembangan ilmu komunikasi, seorang sosiolog terkemuka Harold Lasswell (1948) memberikan konsepsi, bahwa proses komunikasi terdiri atas Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek.
who says what, in which channel, to whom, with what effect (Lasswell, 1948)
Berdasarkan konsep tersebut, maka untuk berkomunikasi, pelaku komunikasi membutuhkan medium atau media sebagai perantara untuk mengantarkan pesan yang disampaikan.
Seperti kita tahu, media yang digunakan pelaku komunikasi untuk berkomunikasi sangat banyak dan beragam. Dalam beberapa kesempatan media tersebut dapat menyampaikan pesan baik secara verbal maupun non verbal. Selain itu, media komunikasi juga dapat mengakomodasi pelaku komunikasi berkomunikasi tanpa perlu merisaukan jarak. Dewasa ini, jauh atau dekat, komunikasi dapat dengan baik dilaksanakan.
Untuk menjelaskan Fotografi adalah bagian dari media komunikasi, kita dapat merujuk pada salah satu kajian klasik, Semiotik. Semiotik pada dasarnya adalah kajian yang melihat tanda dari setiap realitas. Kajian ini pada awalnya dikembangkan oleh seorang pakar linguistik asal Geneva, Swiss bernama Ferdinand de Saussure. Dalam kajian ini, ia melihat pada sebuah kata terdapat makna dibalik kata tersebut yang bergantung dari konteks yang menyertainya. Secara sederhana, konsep Saussure melihat bahwa sebuah tanda dapat ditafsirkan.
Kajian Semiotik kemudian berkembang lagi yang melihat tanda tidak sebatas pada aspek teks saja. Pemikiran Saussure dikembangkan oleh Roland Barthes, salah satu ilmuan sastra dan budaya terkemuka dari Perancis. Tidak hanya soal kedalaman analisa, Barthes juga mengembangkan bahwa teks tidak hanya terdapat pada konteks kata-kata dan lisan saja, melainkan bisa juga dalam bentuk visual lainnya, seperti gambar dan fotografi.
Dalam bukunya yang berjudul Image-Music-Text (1977), Barthes menjelaskan bahwa Fotografi dapat dianalisa melalui perangkat analisis berikut:
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka fotografer menjadikan karya fotonya menjadi media untuk menyampaikan pesan. laiknya penulis yang memberikan pesan melalui karya tulisnya. Dalam konteks yang lebih luas, fotografi dapat dijadikan sebagai objek penelitian, khususnya di bidang Ilmu Komunikasi.
Membuat tulisan berita langsung bertema lebaran idul fitri sebanyak minimal 5 paragraf
Nb..
Peserta pameran (foto yang terpilih)
a. Menerima foto
Bagi peserta yang terpilih, segera memberikan alamat e-mail (surel) untuk mendapatkan data foto yang akan dicetak. Sesuai format di bawah
b. Cetak foto
c. Pasang Foto
Tata letak pemasangan mengikuti gambar denah di bawah ini
Lokasi memasang karya (foto)
Foto dipasang di dinding kayu, yang terletak di depan gedung dekanat yang ada di gedung fisib
Catatan:
Bab Metodologi Penelitian pada dasarnya menjelaskan rencana dan prosedur penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan atau tujuan penelitian. Hal-hal yang dicakup dalam metode penelitian adalah:
Sementara itu, penelitian lain seperti studi kelayakan, studi kasus dan sebagainya, bentuknya menyesuaikan dengan kebutuhan. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan secara lebih lengkap struktur penyusunan metode penelitian yang lazim digunakan, yang mencakup butir-butir sebagai berikut:
1) Penelitian Kuantitatif
2) Penelitian Kualitatif
Metode survei banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif, sedangkan untuk penelitian kualitatif seringkali menggunakan studi kasus.
Tempat penelitian disebutkan secara jelas disertai uraian:
1) Bagaimana cara menentukan tempat penelitian tersebut.
2) Alasan mengapa tempat penelitian tersebut dipilih.
Waktu penelitan juga disebutkan jangka waktunya sampai dengan berapa lama (dalam bentuk hari, bulan, atau tahun), dan bilamana perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatankegiatan penelitian di lapangan.
Pada masing-masing metode tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut spesifikasi teknik pengambilan sampel yang dipilih, misalnya:
1) Probability Sampling: Simple Random Sampling (pengambilan sampel acak sederhana), Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berlapis), dan sebagainya.
2) Non Probability Sampling: Purposive Sampling (pengambilan sampel secara disengaja), Snowball Sampling (pengambilan sampel bola salju), dan sebagainya.
Dalam skripsi perlu dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam pelaksanaan penelitian.
d. Metode Pengumpulan Data Pada bagian ini, diuraikan secara rinci tentang jenis data, sumber data serta teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian yang biasa digunakan antara lain adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
e. Teknik Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman, terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.
4. Triangulasi
Triangulasi Data (Data Triangulation), dilakukan untuk memastikan pengolahan data yang sudah dilakukan adalah valid, atau mengukur validitas data dan pengolahannya.
Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan sesama peneliti.
Paling tidak, pada Bab ini memuat 3 (tiga) hal utama, yakni:
pada komponen ini, peneliti seyogyanya dapat mengidentifikasi tiga hal, yakni:
Pada bab tinjauan pustaka diuraikan teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diangkat dalam skripsi.
Bab ini tidak sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi, dan paradigma secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber, tetapi merupakan hasil olahan dari berbagai hal di atas yang kemudian ditarik benang merahnya.
Penelitian kualitatif mempunyai tujuan untuk menyusun teori, memandang teori sebagai hasil proses induksi dari pengamatan terhadap fakta (pengumpulan informasi).
Uraian yang ada di tinjauan pustaka ini diharapkan dapat memberikan landasan ilmiah tentang perumusan metode dan arah penelitian serta pemecahan masalah.
-Tradisi Pemikiran-
Robert Craig, tradisi teori komunikasi morisan
“Representasi kekerasan dalam film 5cm”
“Konstruksi dunia pendidikan dalam Perspektif Dosen Fisib Unpak”
“Proses Pemberlakuan (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) KKNI pada kurikulum FISIB Unpak”.
“Konsep Diri Emansipasi Perempuan pada Pelaku Prostitusi Daring di Cisarua”
5. Budaya Sosial
Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi. Bahwa komunikasi berlangsung dalam kontek budaya tertentu karenanya komunikasi dipengaruhi dan mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
Pendekatan interaksi simbolik, konstruktivisme merupakan hal yang penting disini. Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana manusia aktif melakukan terhadap realitas yang dihadapi. Hal ini dapat membantu menjelaskan dalam proses komunikasi antar personal.
“Representasi Pejuang Perempuan dalam Film Kartini”
Komunikasi Sebagai Seni Berbicara di Depan Publik Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric, bersumber dari perkataan latin Rhetorica yang berarti ilmu bicara.
Retorika mempunyai pengertian sempit: mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai Public Speaking atau pidato di depan umum; banyak juga yang beranggapan bahwa retorika bukan saja berarti pidato di depan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.
“Peran Pidato Kenegaraan Jokowi dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi”
Tugas berikutnya, ada 2 tugas
Sebutkan lokasi pemotretan, sespesifik mungkin, misal “di lapangan sempur”, “di ruang 7,08, lantai 7 gedung GSP unpak”, dan lain-lain.
Jelaskan, makna atau pesan yang ingin disampaikan melalui foto tersebut. Misalnya, seandainya Anda memotret “pengemis”, jelaskan profilnya, nama, pengalaman menarik dari tokoh yang difoto dan sebagainya.
menjelaskan perlengkapan apa yang diperlukan untuk membuat foto semakin lebih baik
Menggunakan kamera canon 1000d – lensa 16-55, Shutter speed (SS): 1/400, iso: 800, f 3,5
catatan:
Mudah-mudahan bisa difahami sebaik-baiknya.
Komposisi Fotografi
Rule of Third
Walking Room/Lead Room
Looking Room/Nose Room
Head Room
Ruang kosong yang berada di atas kepala
Over shoulder
Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu objek dalam gambar sehingga objek tampak membelakangi kamera. Sementara objek utama lebih difokuskan tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu objek ke dua
Sudut pengambilan foto
Fotografi Seri / Esai
Syarat Foto Esai