Fotografi dari Kamera HP #6

Soal Aturan Tiga Ruang (Rule of Third)

Sesi kali ini saya akan bahas sedikit teori untuk mendapatkan foto dengan komposisi yang asyik.

Pada dasarnya, memang hasil fotografi itu seperti karya seni lainnya, tingkat kebagusan sebuah karya sifatnya sangat subjektif, atau bergantung pada kesukaan dari fotografer dan penikmatnya. Misalnya, ada foto yang dihasilkan oleh si fotografer a dan dilihat oleh penikmat b. Menurut si b, foto dari a sangat bagus dan mempunyai nilai atau harga yang mahal. Katakanlah, b menghargai foto a dengan nominal Rp. 150 juta misalnya. Tiba-tiba ada penikmat c yang nyeletuk, ia tidak setuju dengan pandangan b yang menghargai foto a dengan nilai yang tinggi. Menurut c, foto a hanya foto biasa, baik dari ide, komposisi dan pengemasannya pun tidak menarik. C justru menyarankan a untuk membuang jauh-jauh foto karyanya itu.

Nah, dari contoh kasus tersebut, setiap orang berhak untuk mengutarakan opini mengenai suatu hal, termasuk di bidang fotografi. Teori estetika dari fotografi muncul karena adanya kesamaan bentuk atau tata letak objek dalam sebuah foto. Biasanya foto dengan objek tertentu selalu diminati misalnya, walaupun komposisinya berbeda. Namun, ada pula foto berbeda dengan komposisi yang sama atau mirip, selalu diminati, walaupun dengan menggunakan objek yang berbeda.

Jadi, teori yang akan saya sampaikan bukan berarti saklek ya. Karena foto yang bagus itu relatif, tapi apa yang saya sampaikan awalnya dari cara orang membuat atau melihat, biasanya berpegang pada prinsip ini.

Kalau kamu surfing di internet sebetulnya juga sudah banyak dibahas, di tulisan ini saya hanya menyederhanakannya saja, mudah-mudahan gampang dimengerti ya.

pertama-tama, coba perhatikan beberapa gambar di bawah ini.

Nah, foto-foto tersebut, saya ambil dengan menggunakan prinsip rule of third, atau dalam bahasa saya aturan tiga ruang. Aturan ini pada prinsipnya membagi bingkai atau frame foto menjadi tiga bagian, baik secara vertikal maupun secara horizontal.

Begini maksudnya, jadi dari satu bingkai foto, kita sebagai fotografer akan membaginya menjadi sembilan bidang sama besar, yang terdiri dari campuran bidang secara horizontal (ke samping) dan bidang secara vertikal (ke atas). Misalnya foto yang ini.

Di beberapa kamera, sudah terdapat fitur rule of third ini, tinggal ke menu lalu aktifkan grid-nya. Maka fitur rule of third akan keluar.

Foto satu ini, frame-nya akan saya bagi menjadi sembilan bidang. Dengan pembagian tersebut, fotografer dapat menempatkan objek dengan baik.

Kalau kita bedah sedikit, cermati di mana fotografer menempatkan posisi objek? jawabannya objek ditempatkan agak ke kiri ya, jadi posisi objek ada di sepertiga bagian frame yang mendekati ke arah kiri, sementara untuk bagian kanannya dibiarkan di isi oleh background.

Dengan teknik aturan tiga ruang, maka bisa dilihat seperti ini. Posisi objek, tepat diperbatasan garis sebelah kiri. Nah, kesimpulannya, foto bagus pertama bisa kita ikuti dengan menggunakan teknik tiga ruang.

Mari kita lihat foto yang lain,

Kurang lebih sama ya, posisi objek ada tepat di garis yang kiri. Pertanyaan berikutnya, lalu bagaimana untuk foto yang vertikal?

Untuk foto yang vertikal pun kurang lebih mempunyai prinsip yang sama, seperti foto ini misalnya.

Sama kan, objek di foto ini juga terletak di perbatasan garis yang sebelah kiri.

Nah dengan mengetahui teknik ini, kita bisa lebih memahami komposisi atau cara meletakkan objek dengan bantuan grid aturan tiga ruang. Sebetulnya kamu tidak selalu menempatkan objek di sebelah kiri saja, namun bisa juga di garis yang kanan misalnya, tergantung selera kamu. Grid rule of third hanya berfungsi sebagai panduan sederhana saja. Keputusan terakhir menempatkan objek ada di fotografer.

Atau kamu ingin menempatkan objek di tengah-tengah misalnya, tidak masalah, selama menurut kamu objek tersebut lebih bagus jika ditempatkan di tengah, maka tidak ada yang melarang. seperti foto di bawah ini misalnya.

Objeknya adalah crane, posisinya justru di tengah kan, tapi kita sebagai orang yang melihat tidak keberatan jika objek foto itu ditempatkan di tengah. Bebas, point-nya, yang penting foto yang kita buat dapat membuat kita senang dan rileks.